Eva Zahra

My Daily Life & Travel Journey

Menu
  • Home
  • About Me
  • Blog
    • Traveling
    • Minimalism
    • Life Journey
    • Daily Journal
Menu

D’travelers : Museum Kayu Wanagama dan Bukit Bintang

Posted on November 10, 2015October 13, 2017 by evazahra

Selepas menerima kenyataan bahwa Puncak Becici yang tak seindah bayangan (ihiks…) baru terasa laparnya perut ini. Lho kok gitu? Hmm.. boleh deh yuk dikulik kisah perjalanan kami menyusuri Selopamioro Canopy trail, Gardu pandang Mangunan dan berburu suara angin di hutan pinus.

Salah seorang teman kami merekomendasikan sebuah resto masakan tradisional di Jalan Wonosari KM 5,5. Dengar-dengar masakannya lezat dan harganya hemat. Berangkatlah kami kesana dengan riang gembira. Menu andalannya Ingkung Ayam Kampung Asli. Ingkung dalam bahasa jawa artinya ayam yang dimasak utuh tanpa dipotong-potong.

resto-mbah cempluk-evazahra.com
ingkung mbah cempluk
Ternyata benar, menunya beragam, ada ingkung ayam, oseng kangkung, sayur lodeh, ikan wader goreng, tempe dan tahu goreng, lalapan, nasi putih pulen, aneka sambel dan aneka minuman. Yang lebih membuat happy adalah adanya paket hemat untuk 5 orang seharga Rp. 200.000. Eh tapi kan kami berenam? Halah coba dulu, saya kan makannya sedikit (sedikit-sedikit nambah hehehe…). Sip… kami pesan paketan saja. Kalau kurang baru nambah.

Saat paket pesanan datang, wow ternyata porsinya nggak kira-kira. Rasanya pun lezat. Berlebih untuk 6 orang sekalipun. Saatnya mengisi perut untuk destinasi berikutnya. Recommended deh… Sayang kami khilaf tidak memotret keseluruhan menu. Terlalu lapar mungkin.

Urusan perut beres, ibadah sholat juga sudah ditunaikan. Saatnya jalan-jalan (lagi). Destinasi berikutnya adalah Museum Kayu Wanagama. Menurut info dari seorang Travel Blogger Indonesia, museum ini berada di daerah Bunder, kecamatan Playen, Gunungkidul. Kami tertarik dan ingin tahu seperti apa sih isi museum kayu itu. Kembali kami menyusuri jalanan mencari lokasinya. Dari gambar yang ada di website, bentuknya seperti ini:

museum kayu wanagama
Karena minimnya informasi, kami akhirnya terhenti di lokasi Taman Hutan Rakyat (Tahura),  dan disanapun tak terlihat satu pun petugas yang menjaga. Mungkin kami salah waktu. Zonk kedua di hari ini. Namun kami menikmatinya dengan menertawakan kekonyolan kami sendiri hihihi…

Namun, ada secercah harapan, saat kami bertanya pada sekumpulan bapak-bapak di sebuah warung, tentang arah museum kayu wanagama. Mereka menunjukkan arah yang tak terlihat dari jalanan, kami awalnya ragu karena jalanan sempit menuju hutan dan terlihat tak terawat. Masa sih seperti ini jalanannya? Makin menyempit dan akhirnya kami memutuskan untuk berhenti sebelum tersesat.

wanagamaTiba-tiba sekilas kami melihat ada bayangan rumah dibalik pepohonan yang sepertinya mirip dengan gambar museum yang ada di internet. Kami berenam berjalan pelan kesana, sedikit merinding menyusuri jalan di tengah hutan, jalanan sepi, beberapa kali kami hampir menginjak bangkai tupai yang terkapar di jalanan. Dan akhirnya muncullah sosok rumah ini:

museum kayu wanagamaTerlihat sepi tak berpenghuni, tak terawat, kotor dan sedikit menyeramkan. Kami pun sempatkan diri untuk mengintip ke dalam rumah ini. Dan makin merindinglah bulu kuduk kami. Sudahlah cepat-cepat kami meninggalkan tempat ini sebelum hari makin gelap. Tak seperti harapan kami, tapi cukup seru untuk menguji keberanian kami.

Perjalanan berlanjut menuju Bukit Bintang, sebuah tempat untuk menikmati indahnya kelap-kelip kota Jogjakarta dari ketinggian. Saya, Emi dan Dite memilih untuk menginap di Hotel Bukit Indah di kawasan Bukit Bintang. Agus, Dianka, Azka dan Pak Eko, driver kami pulang ke Jogja, besok kami akan dijemput jam 7 pagi untuk pulang ke Jogja lagi. Malam ini kami bertiga ingin menikmati indahnya pemandangan di Bukit Bintang. Waktu sudah menjelang sore, sunset terlihat di kejauhan.

bukit bintang kamar
resto bukit indah

Jpeg

kelap kelip bukit bintang
night at bukit bintang

Kami habiskan malam ini dengan bercerita tentang kehidupan kami masing-masing sambil menikmati indahnya pemandangan malam itu. Lama kami tak sempat berkumpul untuk saling berbagi kisah dan hikmah kehidupan. Hingga larut malam, waktunya istirahat sebelum pagi kembali menjelang dan kami siap kembali ke kota Jogjakarta lagi.

Sampai jumpa di cerita perjalanan d’travelers berikutnya.

Regards,

@EvaZahraa
WA/Telegram 085740746380fb. Eva Zahra

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)

9 thoughts on “D’travelers : Museum Kayu Wanagama dan Bukit Bintang”

  1. diptra says:
    November 10, 2015 at 12:14 PM

    Weeew hotel dan pemandangannya cemeweew bangeets..
    Next destination yo Jogja udah dikantongin. Ntar aku butuh obat nyamuk ya mpok heuheu..

    Reply
    1. Eva Zahra says:
      November 10, 2015 at 8:38 PM

      Ogah… ente ke jogjanya ntar aja klo eike udah punya gandengan halal 😀

      Reply
  2. Afiani Gobel | Celoteh AIR says:
    November 10, 2015 at 1:14 PM

    Saya Jogjanya cuma sempat ke Malioboro sama Merapi. 😀

    Seru kayaknya. Jadi pengen lagi.

    Jadi.. Kapan kita jalan bareng Mbak Eva?? 😀

    Reply
    1. Eva Zahra says:
      November 10, 2015 at 8:39 PM

      Diriku menunggumu sampai di jogja dulu 😀

      Reply
  3. annis says:
    November 10, 2015 at 3:08 PM

    jalan – jalan ke sana asyik ya..

    hmm kapan ya?

    Reply
    1. Eva Zahra says:
      November 10, 2015 at 8:40 PM

      Saya malah mupeng pengen jalan2 ke Malang, mbak Annis :*

      Reply
  4. Dinsky says:
    November 11, 2015 at 2:02 AM

    Ngiler sangat liat inkung ayamnya 😋

    Reply
  5. Levin says:
    March 24, 2017 at 10:53 AM

    Ini eva yah?

    Reply
    1. evazahra says:
      March 28, 2017 at 10:00 AM

      iya mas bro levin 😀

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social

  • Facebook

Archives

Categories

  • Daily Journal (7)
  • Life Journey (203)
  • Minimalism (6)
  • Traveling (49)

Popular Post

  • Vaksin, Harapan Baru Untuk Bebas Dari Pandemi
    Vaksin, Harapan Baru Untuk Bebas Dari Pandemi
© 2021 Eva Zahra | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme