Eva Zahra

My Daily Life & Travel Journey

Menu
  • Home
  • About Me
  • Blog
    • Traveling
    • Minimalism
    • Life Journey
    • Daily Journal
Menu

Mengapa Harus Tahan 7 Detik

Posted on April 26, 2016December 25, 2016 by evazahra

Istilah ini pertama kali saya dengar di sebuah acara pelatihan pemberdayaan diri di Cipanas, tahun 2014. Dimana istilah ini digunakan saat latihan “menyadari nafas” agar pikiran kembali fokus ke saat ini sekaligus untuk mengendalikan emosi.

Kedua kali saya diingatkan kembali pada “Tahan 7 detik” saat salah seorang teman baik saya, Mas Bagus yang berbagi reminder di sebuah grup chat Whatsapp : sebelum merespon, berbicara, membalas komentar dan melakukan tindakan, tahan 7 detik. Jangan buru-buru. Beri kesempatan logika kita mengambil alih emosi. Berpikir ulang dengan kepala dingin, menunda respon agar tidak menyesal karena terlanjur bertindak karena terpancing emosi.

Kedua hal ini pernah pula saya share di artikel saya yang ini.

Ketiga kalinya, akhirnya saya mendapatkan pelengkap informasi mengapa harus “Tahan 7 detik”.

Kemarin, saya mengikuti ulang sebuah workshop Quantum X Formation yang diampu oleh Mas Ifan Winarno. Disitu ada sebuah penjelasan mengapa harus 7 detik 😀

Saat mengalami suatu peristiwa, Somatic mind (Soma = tubuh, Mind = pikiran) kita hanya butuh waktu 1 detik untuk merespon. Tubuh kita bereaksi karena emosi atau perasaan yang kita alami dalam kejadian sehari hari. Contohnya: perubahan detak jantung, rasa tidak nyaman, otot yang menegang dan expresi wajah tertentu.

Berikutnya yang aktif merespon adalah sistem limbik. Sistem limbik adalah satu set struktur di otak yang mengontrol emosi, kenangan, dan gairah. Sistem limbik ini mendeteksi rasa takut, mengendalikan fungsi tubuh, dan melihat informasi sensorik.

Setelah itu baru Cognitive mind kita yang merespon. Cognitive mind ini yang akan menganalisa, mengkritisi, mengoreksi dan mengolah data yang ada.

Dan itu semua membutuhkan waktu 6 DETIK.

Jadi mengapa kita harus TAHAN 7 DETIK sebelum merespon sesuatu?

Jawabannya adalah untuk memberi kesempatan hingga Cognitive Mind bisa mengolah data yang ada. Sehingga tak ada rasa sesal saat emosi bergerak lebih cepat daripada logika pikiran kita.

Yup… Ilmu satu dengan yang lain itu seperti puzzle yang saling melengkapi. Teruslah menjadi seorang pembelajar ^^

Best Regards

Eva Zahra

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)

2 thoughts on “Mengapa Harus Tahan 7 Detik”

  1. purnomo says:
    April 27, 2016 at 9:46 PM

    Jadi cerah… Makasih 🙂

    Reply
    1. evazahra says:
      April 30, 2016 at 10:48 AM

      sami-sami…

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social

  • Facebook

Archives

Categories

  • Daily Journal (7)
  • Life Journey (203)
  • Minimalism (6)
  • Traveling (49)

Popular Post

  • Tips Hidup Minimalis : Decluttering Adalah Seni Mengikhlaskan
    Tips Hidup Minimalis : Decluttering Adalah Seni Mengikhlaskan
  • Bijaksana Bijaksini
    Bijaksana Bijaksini
  • Membaca Pola di Sekitar Kita
    Membaca Pola di Sekitar Kita
  • Pasar Papringan Ngadiprono, Surga Kuliner di Hutan Bambu
    Pasar Papringan Ngadiprono, Surga Kuliner di Hutan Bambu
  • Elephant In The Dark, Perbedaan Persepsi Manusia
    Elephant In The Dark, Perbedaan Persepsi Manusia
© 2021 Eva Zahra | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme