Eva Zahra

My Daily Life & Travel Journey

Menu
  • Home
  • About Me
  • Blog
    • Traveling
    • Minimalism
    • Life Journey
    • Daily Journal
Menu

Move On!

Posted on July 12, 2015November 9, 2016 by evazahra

Beberapa tahun yang lalu, disebelah rumah orangtua saya ada sebuah bangunan berukuran sekitar 6 x 8 meter, kerangkanya terbuat dari bambu besar dan kokoh, dindingnya terbuat dari anyaman bambu dan berlantai semen diplester halus. Bangunan itu adalah Kumbung, ruangan yang digunakan untuk usaha budidaya Jamur Tiram.

Selama 3 tahun keluarga kami menjalankan usaha tambahan berupa budidaya jamur tiram. Saat usaha jamur sudah tidak begitu bagus perkembangannya, bangunan kumbung itu dialih fungsikan menjadi peternakan burung puyuh petelur. Dari petani jamur beralih menjadi pedagang telur puyuh hasil ternak sendiri.

Setahun kemudian karena kesibukan usaha bisnis dan pekerjaan masing-masing, akhirnya setelah dibersihkan, bangunan itu difungsikan sebagai gudang barang-barang yang sudah tidak kami gunskan lagi. Beragam benda kami masukkan kesana, lemari, meja, kursi, kandang burung puyuh, karpet tua, bahkan buku-buku bekas yang sudah tak kami perlukan lagi. Kumbung itu berubah menjadi bangunan yang sunyi, terlihat suram karena jarang kami tengok.

Beberapa minggu yang lalu, saya berpikir seandainya ada tambahan ruang yang bisa kami gunakan untuk tempat bersantai sekaligus tempat bermain keponakan-keponakan saya yang super aktif saat liburan tiba. Mulailah terpikir untuk mengosongkan, memodifikasi dan membersihkan bangunan kumbung itu sebagai ruang santai bersama.

Butuh beberapa hari untuk menata ulang dan mengeluarkan barang-barang yang sudah tidak akan kami simpan lagi. Seorang tukang kami sewa untuk menjebol salah satu sisi dinding anyaman bambu yang menghadap ke arah rumah utama. Dia pun mulai mengeluarkan segunung perabot dan benda-benda yang sebagian akan dibuang dan sebagian ditawarkan untuk dimanfaatkan orang lain. 90 persen isi gudang akhirnya ludes tak bersisa. Sisanya masih perlu kami gunakan. Senangnya melihat benda-benda yang tadinya tak kami perlukan ternyata masih memberi manfaat bagi orang lain.

Setelah dibersihkan dan ditata ulang, Taraaaaaa…..muncullah sebuah space ruangan yang nyaman untuk digunakan sebagai tempat bersantai. Tak kalah nyaman dengan warung angkringan yang tersebar di sekitar kota jogja hehe… Tak terlintas sebelumnya bila gudang itu bisa disulap menjadi ruangan yang bersih, terang dan nyaman.

Ngomong-ngomong, bisa jadi cerita diatas juga bisa diibaratkan seperti ruang pikiran kita. Banyak ruangan dalam pikiran kita yang berisi hal-hal yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Tapi kita kekeuh untuk menyimpannya. Dan akibatnya ruangan itu menjadi tempat yang suram, gelap dan tidak nyaman untuk ditengok. Hal-hal berupa trauma, kenangan buruk, dendam, marah, sakit hati atau kenangan tentang mantan #eeh 😀

Kita bertahan untuk mempertahankan hal-hal itu walaupun hanya membuat hidup kita tidak nyaman. Padahal kita punya pilihan untuk melepaskannya, membuangnya atau merelakannya untuk orang lain.

Coba deh yuk kita bersihkan ruangan dalam pikiran kita dari hal-hal seperti itu. Hingga tercipta ruangan lapang dan cerah dalam pikiran kita. Ruangan baru yang siap untuk kita isi dengan hal-hal yang indah, membahagiakan dan menyenangkan. Karena bisa jadi segala macam kegalauan yang muncul dalam pikiran kita itu disebabkan karena jita lupa membersihkan dan menata ulang ruangan dalam pikiran kita dari hal-hal yang tidak kita perlukan lagi.

Metafora iseng pagi ini hehehe… Semoga bisa diambil manfaatnya ya :p

Salam,

@EvaZahraa

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)

9 thoughts on “Move On!”

  1. ria says:
    July 12, 2015 at 11:17 AM

    Wah siap mengisi hati dg si fik.. dong.
    he…

    Reply
    1. evazahra says:
      July 13, 2015 at 4:11 PM

      Hadeeeh… bahaya nih isu nya kemana-mana 😀

      Reply
  2. purnomo says:
    July 12, 2015 at 1:34 PM

    Dan sy kok menyetujui metafora ini *selfnote 🙂

    Reply
    1. evazahra says:
      July 13, 2015 at 4:09 PM

      Tengkyuh Coach.. smg makin sukses ya ^^

      Reply
  3. Sebut Saja #Banta says:
    July 12, 2015 at 3:12 PM

    Abrakadabra! Cling! Bersiih pikirannya.. :v

    Setuju karo artikel iki aku.. hehueuhe
    Emang sepertinya manusia itu suau hal utk bisa belajar (dr suatu hal itu)

    Reply
    1. evazahra says:
      July 13, 2015 at 4:07 PM

      Sama aja kayak dirimu kan ya? Belajar dari metafora kejadian sehari hari 😀

      Reply
  4. dewi erika says:
    July 13, 2015 at 3:16 PM

    Ini ya mbak.. Tulisannya bln ini yg sy cari2 in..
    Sgt menginspirasi mbak.. Utk nata ulang kmr sy.. Hehe…
    Klo pikiran negatif n kenangan buruk mmg ud dbuang jauh2… 😉

    Reply
    1. evazahra says:
      July 13, 2015 at 4:06 PM

      Hehe… met menata ulang mbak. 😀

      Reply
  5. Levin Lite says:
    July 12, 2016 at 7:47 AM

    Ajarin adek menatanya dong kakak 🙂

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social

  • Facebook

Archives

Categories

  • Daily Journal (7)
  • Life Journey (203)
  • Minimalism (6)
  • Traveling (49)

Popular Post

  • Tips Hidup Minimalis : Decluttering Adalah Seni Mengikhlaskan
    Tips Hidup Minimalis : Decluttering Adalah Seni Mengikhlaskan
  • Do More With Less : Hidup Minimalis Dalam Pola Pikir
    Do More With Less : Hidup Minimalis Dalam Pola Pikir
  • Bahagia Menulis Tanpa Terjebak Riya
    Bahagia Menulis Tanpa Terjebak Riya
  • Makna Liburan
    Makna Liburan
  • You're More Beautiful Than You Think
    You're More Beautiful Than You Think
© 2021 Eva Zahra | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme