“Kamu yakin mau ikut wisata river tubing di Little Ubud, Va? Nggak takut tenggelam atau terbawa arus? Kamu kan berenang saja belum mahir, gaya renangmu masih lebih mirip ikan sapu-sapu yang suka melipir di pinggiran kolam…”
Pertanyaan itu sedikit mengganggu pikiran saya saat ada rencana wisata bersama beberapa teman dari komunitas Ecamp (Entrepreneur Camp). Tujuan kami adalah mencoba olahraga sungai di Little Ubud River Tubing yang terletak di daerah Candimulyo, Magelang. Sungai yang digunakan untuk river tubing kali ini adalah Sungai Singgono, dengan air yang masih jernih. Wajarlah karena terletak di daerah hulu mata air, dikelilingi sawah yang subur, udara yang bersih dan lingkungan desa yang asri.
Sempat terpikir juga tentang resikonya.
Kalau sungainya dalam dan jeramnya berbahaya gimana?
Kalau saya yang badannya langsing ini terbawa arus dan tak tahu arah jalan pulang gimana? #Wakdhezig π
Tapi…begitu lihat foto-foto yang ada di Instagram @littleubud, saya jadi nggak sabar ingin segera kesana.

(dok. Ig @littleubud)

(dok. Ig @littleubud )
Wisata River tubing. Hmmm… sedang booming nih olahraga pemicu adrenalin yang ada mirip-miripnya dengan rafting/arung jeram. Di area Jawa Tengah saja bermunculan beberapa tempat wisata yang menyediakan wahana River Tubing. Ada yang dikelola secara alami oleh penduduk setempat, ada pula yang dikelola secara profesional.
River Tubing, bisa diibaratkan single rafting. Jika rafting menggunakan perahu karet, berbekal dayung dan dilakukan secara berkelompok dalam satu perahu karet, maka river tubing menggunakan alat ban besar dan dilakukan secara individu. Bila rafting mengandalkan kekompakan tim untuk mempertahankan kestabilan dan keselamatan perahu, maka river tubing mengandalkan ketrampilan individu dalam menjaga keselamatan diri.

(dokumentasi Ig @littleubud )
Untunglah teman saya, Mas Nicky, salah satu pengelola wahana Little Ubud River Tubing memberikan penjelasan yang menenangkan. River tubing memiliki tingkat resiko yang jauh lebih kecil daripada rafting. Dengan catatan dikelola secara profesional, dengan pemandu berpengalaman, dan alat keselamatan yang sesuai standar. Helm, safety shoes, jaket pelampung, pelindung siku dan lutut, ban berpengaman, lengkap tersedia.
Sip… kekuatiran mulai teratasi. Tinggal menunggu bertemu kondisi aslinya hehehe…
Jadilah kami berdelapan (Saya, Putri, Nicky, Sandy, Paska, Pepeb, Adrian, Nanung) sepakat untuk mencoba wisata air ini. Meeting point hari Selasa, 11 Juli 2017, jam 08.00 WIB di lokasi Little Ubud River Tubing, Desa Tampir Wetan, Kecamatan Candimulyo, Magelang. Lokasi bisa dicapai dari arah kota Yogyakarta menuju Kota Magelang sekitar 1 jam perjalanan lancar sampai di daerah Blabak. Sebaiknya aktifkan aplikasi googlemaps untuk memudahkan penelusuran arah.
Tips Persiapan Sebelum Mencoba River Tubing
River Tubing bisa dilakukan oleh anak-anak maupun dewasa, pemula maupun sudah berpengalaman. Bahkan bagi orang yang tidak bisa berenang sekalipun masih cukup aman selama perlengkapan safety dan pemandu bisa diandalkan. Batasan tinggi badan yang boleh mencoba wahana Little Ubud River Tubing adalah 100 cm, dengan berat badan maksimal 120 kg. Tujuannya agar tetap aman dan nyaman, sesuai dengan kedalaman sungai dan tingkat derasnya arus sungai berikut kondisi alamnya.

Lalu apa saja sih persiapan kami sebelum ikut wisata river tubing, cebur-ceburan main air di sungai? Sebelum berangkat menuju lokasi, ini nih tips yang perlu diingat:
- Kenakan pakaian yang simpel, nyaman, cepat kering dan ringan saat terkena air. Jangan memakai baju berbahan jeans. Nggak seru kan kalau kita kerepotan sendiri karena pakaian kita berubah menjadi berat saat menyerap air. Untuk wanita berhijab, lebih baik gunakan baju dan jilbab warna gelap saja agar saat pakaian basah tidak ngejeplak nempel di badan.
- Siapkan baju ganti, handuk (kain kanebo juga bisa kalau mau, menyerap air juga kan? hihihi…) dan peralatan mandi.
- Nggak usah ribet pake make up ya mbak, bu, tante, karena pasti kena air. Kalau tetap pengen memakai make up, carilah yang tahan air. Oleskan sun block / tabir surya untuk menjaga kulit dari resiko terbakar sinar matahari.
- Makan dan isi perut dulu yang cukup sebelum berangkat untuk menyimpan tenaga. Banyak-banyak minum air putih karena kulit kita akan terasa kering setelah ikut river tubing.
- Jaga kondisi badan agar sehat dan stamina badan cukup kuat. Jika badan terasa kurang sehat lebih baik mengurungkan niat untuk ikut wisata river tubing ini.
- Siap dengan resiko tercebur, tergores atau terbentur bebatuan, siapkan obat-obatan pribadi yang diperlukan.
Setelah semuanya siap, yuk capcuzz kita berangkat ke lokasi.
Perlengkapan Safety Untuk River Tubing
Pagi itu cuaca agak mendung, tapi kami tidak kuatir akan hujan. Karena mau kondisi kering atau hujan, tetap saja kami bakal basah kuyup bermain air sungai hihi….Β Suasana masih sepi, pengelola wahana sedang menyiapkan fasilitas dan peralatan yang diperlukan bagi para pengunjung. Sambil menunggu kedatangan teman-teman yang lain, saya ngemil getuk, wajik, arem-arem dan perbekalan yang saya bawa. Duh… kok banyak ya makannya?


Tak berapa lama, datang pula serombongan keluarga besar, beranggotakan sekitar 10-12 orang dewasa dan anak-anak. Sekitar 10 orang dari rombongan keluarga itu yang mendaftar untuk ikut wisata river tubing. Setelah kompromi dengan para pemandu, kami sepakat untuk digabung dengan rombongan tersebut supaya lebih seru perjalanannya. Hmm…Alasan sebenarnya sih biar kami jaga image, masa kalah berani sama anak-anak kecil. π


Segera kami mempersiapkan diri dan memilih perlengkapan keselamatan yang perlu kami kenakan. Ini juga demi keamanan dan keselamatan diri selama perjalanan. Ada beberapa tips yang teman-teman perlu cermati dan ingat:
- Simpan barang-barang berharga yang beresiko rusak bila terkena air. Misal gadget, jam tangan maupun perhiasan yang rentan lepas dari badan. Titipkan di tempat yang tersedia. Bila ingin membawa kamera, gunakan pengaman yang kedap air atau gunakan under water camera.
- Nggak usah pakai topi ala-ala syahrini, kita mau river tubing an, bukan mau jalan-jalan maju mundur cantik… Helm pengaman khusus, sepatu karet sudah disediakan pengelola sesuai ukuran kaki masing-masing. Jaket pelampung, pelindung siku dan pelindung lutut wajib dipakai dan dipastikan kait pengikatnya terpasang kuat.
Jaket pelampung, sepatu pengaman, helm dan pelindung siku/lutut harus digunakan. - Dengarkan penjelasan dari pemandu dengan baik dan teliti. Terutama tentang bagaimana mengatur posisi badan saat melewati jeram maupun bebatuan. Saat melewati jeram, atur posisi badan condong ke belakang agar ban tidak terbalik. Posisi tangan harus selalu ada di bagian dalam lingkaran ban untuk menghindari cedera tergores bebatuan. Ingat juga untuk memberi tanda pada pemandu saat menemui hambatan di sungai.
- Pilih ban sesuai dengan besar badan, cek kondisi ban dan pastikan pengamannya kuat. Ban pengaman standar internasional memiliki 2 pegangan tangan di bagian kanan dan kiri. Di Indonesia sendiri masih banyak yang mengandalkan penggunaan ban bagian dalam yang sudah dilengkapi webing (tali khusus untuk pengaman bagian pantat wisatawan dari kemungkinan terbentur bebatuan).
Meskipun tidak menggunakan ban standar internasional, tapi ban ini sudah dilengkapi tali pengaman. - Jangan lupa untuk melakukan pemanasan / senam ringan secukupnya agar kaki kita tidak mengalami kram akibat suhu air yang dingin dan pengaruh gerakan ban mengikuti arus sungai. Lenturin dulu otot-otot kita.
Okesip… karena semua sudah siap… Yuk maree kita berangkat.
River Tubing adalah Keluwesan Mengikuti Arus Sungai
Kami berangkat beramai-ramai menuju ke titik start, sekitar 500 meter dari lokasi kantor Little Ubud River Tubing. Naik mobil bak terbuka, berasa macam mau berangkat nonton pasar malam di pelosok desa aja nih….

Dari lokasi berhentinya mobil bak terbuka, kami harus berjalan sekitar 500 meter menuju tepi sungai, sambil membawa ban yang akan kami gunakan masing-masing. Berjalan melewati pematang sawah sambil menikmati hamparan sawah yang hijau terbentang.
Tak salah bila wahana ini diberi nama Little Ubud River Tubing, karena pemandangan yang ada mengingatkan kami pada Desa Ubud yang terletak di Pulau Bali.


Sejenak kami menghentikan langkah di atas jembatan bambu. Foto-foto dulu untuk dokumentasi keseruan bersama teman-teman. Spot tempat foto selfie dan wefie ini menjadi salah satu icon dari Little Ubud River Tubing selain lokasi air terjun buatan yang berada di tengah jalur tubing di Sungai Singgono.
Beberapa menit kemudian kami mencapai tepian Sungai Singgono. Ban-ban mulai diapungkan, kami membasahi diri dengan air sungai yang dingin untuk penyesuaian. Hati-hati bebatuan di sungai ini sangat licin. Sebelum menaiki ban masing-masing, saya sukses terpeleset dan tercebur ke dalam air sungai yang dingin.
Kedalaman air di Sungai Singgono umumnya berkisar antara 40 cm hingga 1 meter. Mungkin karena curah hujan di bulan Juli ini sudah sangat berkurang. Sehingga debit air tidak begitu besar, tapi cukup untuk menghanyutkan ban yang kami kendarai.

Perjalanan kami segera dimulai, melintasi sungai yang berkelak kelok, terhanyut oleh arus sungai yang deras di beberapa tempat. Suara tawa bercampur teriakan saat melewati jeram/riam di sungai ini mewarnai suasana pagi itu. Deretan bebatuan besar dan kecil, bertaburan menghadang. Membuat ban yang kami kendarai bergerak berputar-putar, terbentur-bentur ke kanan dan ke kiri.
Kadang badan kami menghadap ke depan, kadang berbalik arah menghadap ke belakang. Kami tak selalu bisa melihat ke depan searah arus sungai. Ikuti saja arusnya. Ada kalanya ban kami terhenti karena gagal melewati hambatan batu yang besar. Untung ada tim pemandu yang sigap mendorong ban kami kembali ke lintasan.
Seru sekaligus menegangkan. Kami harus waspada menjaga kepala, tangan, dan kaki dari kemungkinan terluka akibat tergores tebing atau terbentur bebatuan yang ada. Disini kami belajar untuk tidak melawan alam, melainkan bergerak selaras dengan alam.
Aliran sungai lambat laun menjadi pelan dan kami sampai ke bagian sungai yang tenang. Dari kejauhan terlihat tim pemandu memberi instruksi agar kami berhenti dan turun dari ban. Ternyata itu adalah bagian atas dari sebuah dam/bendungan air. Dibawahnya ada terjun buatan setinggi kira-kira 2 meter.
Kami diberi kesempatan untuk melakukan uji nyali. Caranya dengan terjun dari ketinggian menuju hamparan air sedalam 1,5 hingga 3 meter. Bagi yang tidak berani terjun, disediakan anak tangga untuk turun menuju kolam di bawahnya.
Sambil beristirahat, berenang-renang di kolam yang tenang. Menikmati aliran air terjun yang bisa digunakan untuk pijat refleksi badan. Tinggal duduk/berdiri di bawah aliran air terjun. Berasa mendapat pijat alami sebagai efek tekanan air terjun.


Air terjun ini adalah salah satu icon untuk mengambil foto selfie dan wefie bersama teman dan keluarga. Kami diberi waktu sekitar 15-30menit untuk menikmatinya sebelum kembali melanjutkan perjalanan menyusuri sungai dengan mengendarai ban masing-masing.
River tubing adalah olahraga beresiko sedang. Tetap saja ada resiko terbentur, tergores atau terluka bila kita kurang waspada. Bagaimanapun juga, bermain di alam punya konsekuensi yang perlu dipahami. Kita bertanggung jawab masing-masing atas keselamatan diri kita, para pemandu hanya membantu mengurangi resikonya. Siapkan diri untuk menikmati perjalanan, fleksibel mengikuti gerakan ban dan arus sungai, serta tetap waspada menjaga anggota badan dari kemungkinan terbentur ataupun terluka.
Seperempat jam kemudian sampailah kami di ujung lintasan river tubing. Istirahat sejenak sambil bermain air. Dari kejauhan terlihat mobil bak terbuka sudah siap membawa kami kembali ke base camp. Perjalanan river tubing pun berakhir. Kurang lama kayaknya, perlu diulang lagi dengan persiapan yang lebih seru π

Kembali ke basecamp Little Ubud River Tubing, ada beberapa toilet bersih yang sudah siap digunakan untuk mandi dan membersihkan diri. Di depan base camp ada sebuah warung yang menyediakan menu soto, bakso, dan beberapa jenis makanan lainnya untuk mengganjal perut yang terasa lapar kembali.
Alternatif mengisi perut lainnya adalah menuju arah Kota Magelang untuk menikmati menu khas seperti Sop Senerek (Sup Kacang Merah), Kupat Tahu, Bakmi Godhog, Ayam Kremes dan menu lezat lainnya.
Sampai bertemu lagi di review obyek wisata lainnya.
Selamat berwisata π
Little Ubud River Tubing : Desa Tampir Wetan, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang.
Buka: Β tiap hari jam 07.00 – 17.00 WIB
Tiket promo : IDR 40.000
Fp : Little Ubud River Tubing
Ig : Β @littleubud
Klo ga promo tiketnya berapa va ?
Belum tahu kak, karena sedang pengembangan fasilitas lainnya, pastilah nantinya harga akan menyesuaikan.
Maantap ππ
Hello Mas, dirimu yang kemarin jadi guide di Little Ubud ya? π Makasih ya atas bantuannya…
Aku pernah nyasar di daerah candimulyo ini. Jalanannya aduhai naik turun dan tikungannya lumayan semlohai, tapi pemandangan kanan kirinya cakep banget. Trus nggak sengaja baca tulisan ‘little ubud’. Jadi penasaran. Googling deh, trus ketemu artikel ini. Bikin jadwal kesana sambil ngomporin temen2 ah
have fun mbak, lebih seru kalau bawa pasukan diatas 10 orang, bisa main rantai tubing kayak ular naga panjangnya π terimakasih sudah mampir ya…
Boleh minta kontak pic yg dsna..??
Boleh mbak Icha, CP 0812 2581 9110, have fun π
Untuk bulan november tgl 11 ini arus air bagus nggak ya trus kalo saya bawa pasukan 15 prajurit untuk maenan air,ada diskon kusus nggak ya
November kemungkinan debit air akan lebih besar, tapi karena ini bagian hulu jadi masih aman-aman saja Mas, pastikan saja prajuritnya nggak ada yang takut air π
kemarin di jogja aku sempat coba cube tubing.. ah itu aja udah seneng apalagi ini ya π Baliii aku pengen ke bali..
Next time pas ke Jogja agendakan yuk kesini Koh Deddy, cuma 1 jam dari Jogja π Bisa ajak blogger2 Jogja yang keren dan unyu ituuu π
Ini bukan di Bali lho Koh, ini di Magelang, dekat Jogja hihihi…
Salut sama Kakak… Berani dan nekat banged yak. Aseli dah…
Karena faktor safety nya bagus dan sungai ada di hulu, jadi ga semenakutkan yang dibayangkan Bang π Tahu-tahu udah selesai aja perjalanannya.
Wah sepertinya seru ya bisa main rafting disini. Kapan-kapan kalau ke Magelang bisa mampir. Nanti guide-in kami ya mba π
Insyaallah, ditunggu ye ke Magelangnya…
Itu kedalamannya memang 40cm – 1meter kan? Ada yang lebih dalam ga ya?
Rata-rata segitu mbak, ada yang lebih dalam sih pas dam buat terjun-terjunan. Tapi itu pilihan kok, kita bisa turun lewat tangga trus melipir lewat pinggiran ke tepian yang dangkal.
Mas aku pingin tp gak gawa sepatu je..bisa nyeker gak
Photo profile ku pakai jilbab, kok isih dipanggil Mas π
Sepatu dipinjami disana. Tinggal pilih aja ukuran yang sesuai.